Showing posts with label elektronika. Show all posts
Showing posts with label elektronika. Show all posts
Skema inverter 50 watt

Skema inverter 50 watt

  

Apa itu inverter. Inverter adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengubah arus DC tegangan rendah ke arus AS tegangan tinggi. Atau bisa juga ketegangan sesuai yang anda unginkan. Inverter ini biasanya digunakan sebagai alat cadangan pada perangkat elektronik yang menggunakan arus AC 220 volt. Biasanya sering dipakai sebagai sumber tegangan cadangan misalnya untuk membuat UPS atau sumber tegangan pada alat lain. 



Bagi yang malas bikin atau tidak punya waktu luang untuk membuatnya anda bisa beli ditoko listrik sekarang sudah banyak dijual dengan harga dan kualitas yang bervariasi. Tetapi bagi anda yang memang peng hoby elektro saya yakin pasti memilih bikin sendiri dari pada beli jadi walaupun kadang membuat sendiri itu malah menghabiskan biaya yang lebih besar dari pada beli jadi. Namun kepuasan dalam diri kita akan membuat kita bangga dengan apa yang telah kita buat. Karena ini menyakut keahlian kita.


Misalnya seorang tukang cukur/salon yang sedang mencukur pelanggan tiba – tiba listrik mati. Padahal dia menggunakan gunting listrik. Ketika kejadian inilah maka fungsi inverter akan berguna menggantikan sumber tegangan dari PLN 220volt tadi. Namun perlu di ingat inverter memiliki keterbatasan daya dan lama pakai.

Daya tergantung dari pembuatan alatnya. Sedangkan lama pakai tergantung dari kapasitas baterai yang digunakan sebagai sumbr tegangan inputnya.  Semakin   besar kapasitas baterai maka daya pakaipun akan semakin lama. Namun juga dipengaruhi beban outputnya. Jika menggunakan beban output besar maka akan lebih cepat lagi masa pakainya.


Rangkaian inverter yang saya buat ini adalah saya ambil dari sebuah rangkaian yang aya salin dari RONICA, namun sudah saya gambar ulang karena saya harus menggambar PCB nya sehingga penggambaran ulang harus saya lakukan untuk mengkonversi gambar sekeka ke gambar PCB nya. Dalam skema dibawah ini output daya yang dihasilkan adalah 50 watt. Demikian yang di tuliskan pada judul skema yang ditulis RONICA. Namun saya peribadi jujur saja belum pernah membuat dan mengetes outputnya berapa daya murni yang dihasilkan.



Maksud dari postingan saya ini semata mata hanya untuk memberikan solusi buat para hoby elektro untuk memanfaatkan barang barang bekas disekitar kita yang mungkin dah tidak pernah dipakai lagi. Dengan ide ini mungkin bisa digunakan untuk keperluan lain. Mungkin anda dirumah punya Trafo  adaptor yang sudah lama menghuni ruangan gudang anda, alangkah baiknya jika dimanfaatkan kembali. Sayang kan trafo 5 ampere itu mahal kalau Cuma disuruh menghuni gudang rasanya eman eman hehehe itu bahasa saya  sebagai orang jawa dan bersetatus sebagai orang kurang mampu. Tapi mungkin bagi anda itu tak masalah karena dompet masih tebal.



Dibawah  ini adalahah gambar skemanya, setelah anda selesai membuat jangan lupa pasang dulu pendingin pada transistor D313 agar tidak kepanasan yang akan menyebapkan transistor mati. Pasang transistor dluar PCB saja dan ditempelkan pada Plat pendiginnnya.






Dafatar Komponen:
R1, R2      : 220 ohm
R3,R4       : 1k
Q2, Q4     : C372
Q3, Q1     : D313
D1           : 1N5402
T1           : trafo adaptor 5 ampere – CT



























Cell Phone Charger Menggunakan 1.5V Battery

Cell Phone Charger Menggunakan 1.5V Battery






Diposkan oleh

Untuk ponsel untuk mengisi, keluaran charger harus di atas 4V dan dapat memberikan arus maksimum 500mA. Rangkaian charger ini akan meningkatkan tegangan dari 1.5V ke 5V DC untuk mencapai kebutuhan pengisian ponsel. Rangkaian hanya menggunakan AA atau AAA baterai 1.5V (1V ke 2.4V). Pengisi terdiri dari osilator sederhana, rectifier, dan regulator tegangan. Hal ini mirip dengan Pencuri Joule sirkuit.

Umpan balik berliku F terdiri 5 putaran # 30 kawat magnet AWG dan main winding P terdiri dari 6 putaran # 24 kawat AWG. The 5.1V zener dioda dan kapasitor 2200uF mengatur tegangan output untuk memastikan pengisian yang tepat.
Gulungan tidak penting, Anda dapat melakukan percobaan menggunakan nomor yang berbeda berubah. Jika pernah charger tidak memiliki output apapun, cobalah untuk membalikkan koneksi berliku.

Cellphone sirkuit pengisi skema

circuit schematic of the cellphone charger using 1.5V battery
Pendapat saya adalah bahwa ini dapat mengisi baterai ponsel hanya untuk waktu singkat karena kapasitas daya baterai 1,5 volt jauh lebih rendah daripada baterai telepon.
Artikel ini diterima dari Subham Chatterjee. Terima kasih!

diterjemahkan dari 
Skema Charger batrai otomatis

Skema Charger batrai otomatis

Daftar Komponen






1. Resistor : R1 (10 Kohm), R2 (680 ohm), R3 (100 Kohm), R5 (10 Kohm) dan VR1 (Potensio / Trimpot = 100 Kohm)

2. Dioda : D1 & D2 ( IN4002) dan D3 (Led)

3. Transistor : Q1 dan Q2 (2N3904)

4. Catu daya 9 volt

Pada dasarnya rangkaian charger otomatis memiliki cara kerja yang sangat sederhana, dimana rangkaian tersebut dirancang supaya tidak terjadi short circuit atau hubungan pendek antara tegangan supply dengan baterei yang akan di-charge. Memang benar jika ada salah seorang ingin mencoba untuk mengghubungkan langsung antara supply dengan baterei maka baterei bisa dipastikan akan terisi. Tetapi arus yang mengalir melalui baterei yang di-charge tidak bisa dikontrol serta jika baterei sudah penuh maka baterei tersebut akan rusak atau soak jika tetap pada kondisi hubungan pendek.
Prinsip Kerja Rangkaian Charger Otomatis
Pada saat baterei kosong kita pasang pada terminal pengisian, transistor Q1 akan langsung aktif dikarenakan arus akan mengalir melalui R1 dan akan memicu basis transistor Q1. Pada kondisi ini arus yang akan mengisi baterei sebagian besar berasal dari kolektor Q1 yang terhubung langsung dengan terminal positif supply. Kemudian selama proses pengisian berlangsung kenaikan tegangan pada baterei akan memperbesar arus yang mengalir pada basis Q2 melalui R5 10 Kohm, VR1 dan dioda D2. VR1 merupakan komponen yang digunakan sebagai kalibrasi awal untuk menentukan posisi yang tepat dalam perencanaan proses switching rangkaian. Untuk VR1 Anda bisa menggunakan trimpot atau potensio sesuai dengan selera Anda. Pada awal pengisian, aturlah potensio pada posisi LED indikator D3 pada kondisi mati, serta arus yang mengalir masuk pada kolektor Q1 tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Jika baterei sudah terisi penuh maka LED indikator secara otomatis akan menyala dikarenakan kenaikan tegangan pada baterei yang di-charge akan menyebabkan kenaikan arus yang mengalir pada basis transistor Q2 serta akan memutuskan siklus pengisian akibat transistor Q1 mengalami cut-off dikarenakan kekurangan arus basis. Mengapa pada kondisi tersebut Q1 akan mengalami kekurangan arus basis hal ini dikarenakan hampir semua arus yang mengalir pada R1 10 K ohm akan berpindah ke dioda D1 yang secara logika terhubung langsung dengan ground akibat Q2 mengalami jenuh.

Sumber: http://faisalmanik.blogspot.com/2012/05/berikut-ini-gambar-skema-rangkaian.html